Relevansi Hari Pahlawan 10 November 2021 Di Era Siber
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.
Indonesiaseharusnya.com – Jakarta, Mengutip dari laman Kemensos.go.id, peringatan Hari Pahlawan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan.
Hari Pahlawan sekiranya tidak hanya sekedar diingat setiap tanggal 10 November namun lebih dari pada itu bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan.
Maksudnya setiap insan masyarakat Indonesia seyogianya memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing yang perlu terus dipertahankan oleh kita semua untuk mengenang para pahlawan. Hal ini sebagaimana tema Hari Pahlawan Tahun 2021 “PAHLAWANKU INSPIRASIKU”.
Maksud dan tujuan memperingati Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Membangun ingatan kolektif untuk kemudian menggerakkan kesadaran masyarakat agar mau meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Merperkuat Persatuan dan kesatuan bangsa dengan dilandasi semangat dan nilai kepahlawanan dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia, meningkatkan rasa kecintaan serta kebangggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia.
Siapakah PAHLAWAN disaat ini dimana masyarakat hidup pada era Digital (Siber) dengan perjuangan yang sama dalam dimensi yang berbeda ?
Arti kata menurut KBBI yaitu pahlawan/pah·la·wan/ n orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani;
— bakiak suami yang sangat patuh (takut) kepada istrinya;
— kesiangan 1 orang yang baru mau bekerja (berjuang) setelah peperangan (masa sulit) berakhir; 2 orang yang ketika masa perjuangan tidak melakukan apa-apa, tetapi setelah peperangan selesai menyatakan diri pejuang;
kepahlawanan/ke·pah·la·wan·an/ n perihal sifat pahlawan (seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan).
Era digital (SIBER) adalah sebuah masa atau zaman dimana hampir seluruh bidang dalam tatanan kehidupan sudah dibantu dengan teknologi digital. Istilah ini juga bisa di artikan sebagai munculnya teknologi digital yang menggantikan teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah digunakan (mekanik dan elektronik analog) oleh manusia. Era digital adalah era yang serba menggunakan teknologi.
Salah satu contoh paling dekat dan pastinya semua orang tahu adalah bagaimana internet telah mengubah banyak hal. Tidak hanya bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, namun juga berhasil memperngaruhi landcape sosial, politik, budaya, hukum, bisnis bahkan ideologi yang ada di Indonesia, bahkan juga dunia.
Transformasi dari masa teknologi mekanik dan elektro analog ke digital disambut dengan sangat baik oleh masyarakat. Perkembangan Iptek yang sangat pesat membuat berbagai kemudahan bisa kita rasakan, bahkan tanpa ada batasan lagi. Yang dulunya bersifat lokal, gini sudah beralih ke cakupan yang lebih luas, bahkan global.
Perubahan tentu menghasilkan nilai-nilai baru dalam kehidupan. Begitu juga dengan banyaknya teknologi digital yang hidup berdampingan dengan kita saat ini. Kita sadari atau tidak, faktanya era siber (digital) memang memberikan dampak dalam kehidupan kita.
Berikut beberapa dampak era digital, baik yang positif dan negatif yang kami lansir dari sebuah jurnal karya Wawan Setiawan dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Dampak Positif:
Distribusi informasi berjalan dengan cepat, bahkan hitungan menit saja.
Masyarakat menjadi lebih mudah dalam mengakses berbagai informasi.
Kulitas SDM meningkat secara signifikan akibat mudahnya untuk melakukan edukasi.
Penggunaan teknologi digital membuat terjadinya banyak inovasi yang mempermudah pekerjaan.
Banyak alternatif pembelajaran yang bisa diakses oleh masyarakat.
Pertumbuhan e-bisnis mengalami peningkatan dengan sangat cepat, contohnya seperti jasa service hp yang sudah menggunakan website.
Dampak Negatif:
Ada kemungkinan untuk terjadinya pelanggan HKI (Hak Kekayaan Intelektual), hal ini terjadi karena mudahnya mendapatkan informasi sehingga banyak orang yang melakukan plagiarsme.
Adanya kecenderungan untuk menginginkan sesuatu yang serba instant , dan tingkat konsentrasi menurun.
Adanya kemungkinan untuk menyalah gunakan pengetahuan yang sudah dimilik untuk kejahatan, contohnya seperti hacking, manipulasi data, dll.
Berita berita Hoaks dan ujaran kebencian banyak diproduksi di media sosial yang berpotensi memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa karena kurangnya literasi digital.

Tatangan nyata para pahlawan di era siber sesuai dengan semangat Hari Pahlawan yang memuat nilai nilai Merperkuat Persatuan dan Kesatuan bangsa dengan dilandasi semangat dan nilai kepahlawanan dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia, meningkatkan rasa kecintaan serta kebangggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia adalah melawan Berita berita Hoaks dan ujaran kebencian banyak diproduksi di media sosial yang berpotensi memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa karena kurangnya literasi digital. Mendampingi masyarakat dari dampak dampak negatif internet dengan mengembangkan internet positif serta mendampingi masyarakat yang menjadi korban kejahatan siber.
PAHLAWAN di Era SIBER adalah orang orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani untuk membangun kesadaran kolektif agar masyarakat bijak ber media sosial, memahami etika siber dan hukum siber harus dilakukan secara masif sehingga masyarakat paham dan nyaman serta aman hidup di era digital sekarang.
( Dharma Leksana, Ketua Umum Yayasan Berita Siber Indonesia )